Pemikiran Suhrawardi Al-Maqtul

BAB I

PENDAHULUAN

       Seiring dengan berkembangnya peradaban dunia, maka pengetahuan manusia pun mengalami perkembangan. Hal ini telah memicu pula lahirnya para pemikir-pemikir baik itu dari barat maupun timur. Salah satu tokoh yang telah berperan penting dalam perkembangan peradaban tersebut ialah Suhrawardi Al-Maqtul. Beliau merupakan seorang pemikiran Islam yang telah menggabungkan dua aliran, yaitu aliran falsafi dan aliran tasawuf. Hasil penggabungan dari kedua aliran ini melahir-kan aliran yang disebut dengan teosofi. Corak pemikiran teosofi ini selain bertumpu pada rasio, juga bertumpu pada rasa yang mengandung nilai mistis.
     Sejarah mencatat bahwa banyak para pemikir Islam yang mencoba mencari kebenaran dengan metode tertentu ataupun memfokuskan pemikirannya pada satu bidang saja. Sehingga tidaklah mengherankan jika ada diantara mereka yang berbeda dalam memahami sesuatu hal. Namun berbeda halnya dengan Suhrawardi, di dalam filsafatnya ia telah menggabungkan antara filsafat diskursif (al-hikmah al-bahti-siyyah) dan filsafat intuitif (al-hikmah adz-dzauqiyyah). Penggabungan ini didasar-kan pada pemahamannya terhadap pemikiran-pemikiran Plato, Aristoteles, Plotinus, Al-Farabi, Ibn Sina, Abu Yazid al-Bustami dan al-Ghazali.
       Adapun pemikiran Suhrawardi Al-Maqtul secara singkat dan mendalam akan penulis bahas berdasarkan pada beberapa poin pembahasan berikut, yaitu:

1.      Riwayat Hidup Suhrawardi al-Maqtul

2.      Latar belakang Pemikirannya

3.      Metafisika dan Cahaya

4.      Epistimologi dan Kosmologi

       Melalui proses pembelajaran dan pemaparan makalah tentang konsep pemikiran Suhrawardi Al-Maqtul, penulis berupaya agar dapat menjadikannya sebagai salah satu bahan kajian lanjutan, sekaligus sebagai pengalaman belajar terha-dap segala bentuk pengetahuan yang ada di UIN Ar-Raniry, Fakultas Ushuluddin Jurusan Aqidah dan Filsafat.